TUGAS SOFTSKILL
Nama
: Yunarto .Wibisono
Kelas
: 2SA01
NPM
: 17611659
1.1 Latar Belakang
Pada hakekatnya manusia telah diberi anugrah oleh Allah SWT berupa akal dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut manusia telah menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga sejak saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni juga telah mempengaruhi peradapan manusia dalam kehidupannya terutama dalam bidang budaya.
Manusia tidak dapat lepas dari kebudayaan, disebabkan kebudayaan merupakan cara beradaptasi manusia dengan lingkungannya yang merupakan warisan sosial. Dan kebudayaan itu sendiri bagi manusia berguna untuk mengatur hubungan antar manusia dan sebagai wadah masyarakat menuju taraf hidup tertentu yang lebih baik, manusiawi, dan berperi kemanusiaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi
kebudayaan ?
2. Bagaimana jenis dan ragam
kebudayaan di lingkungan masyarakat ?
1. Bagaimana fungsi akal dan budi
manusia dalam menanggapi pengembangan kebudayaan ?
2. Bagaimana memperlakukan manusia melalui
pemahaman terhadap konsep dasar budaya ?
3. Jelaskan proses dan perubahan
budaya !
4. Jelaskan problematika sosial
kebudayaan !
3. 1.3
Tujuan dan manfaat
4. Tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk memahami segala aspek
tentang kebudayaan seperti halnya : pengertian kebudayaan, fungsi
kebudayaan, jenis dan ragam kebudayaan, fungsi akal dan budi dalam pengembangan
kebudayaan, proses dan perubahan kebudayaan, serta problematika sosial budaya.
5. Kita sebagai subyek yang berperan
utama mempunyai peranan yang sangat penting dalam aspek sebagai pelaku budaya.
Dengan kita menjaga kelestarian budaya maka kita dapat melestarikan
kebiasaan-kebiasaan yang membentuk pribadi kita masing-masing. Budaya merupakan
ciri khas dari suatu daerah yang menggambarkan hubungan kebersamaan atau
panutan di antara masyarakat setempat.
6. Dari banyak ragam budaya yang ada
masing-masing memiliki arti atau pengertian masing-masing dari budaya tersebut.
Dan cara melakukannya juga berbeda-beda, ini menunjukkan bahwa budaya
merupakan cerminan dari diri seseorang.
7. Banyak manfaat yang kita peroleh
dari kita mengikuti budaya, namun bukan budaya yang menyimpang. Melainkan,
budaya yang sudah kita tekuni mulai dari kita lahir yang sudah menjadi
kebiasaan dalam masyarakat setempat. Kebersamaan, gotong royong, kekeluargaan
dan hubungan timbal balik lainnya.
8. 2.1 Pengertian
dan Fungsi Kebudayaan
9. 2.1.1 Pengertian Kebudayaan
10. Kebudayaan adalah salah satu istilah teoritis dalam
ilmu-ilmu sosial. Secara umum, kebudayaan diartikan sebagai kumpulan
pengetahuan yang secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Makna ini kontras dengan pengertian kebudayaan sehari-hari yang
hanya merujuk pada bagian tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan santun
dan kesenian. Istilah kebudayaan ini berasal dari bahasa latin Cultura dari
kata dasar colere yang berarti berkembang atau tumbuh.
11. Dalam ilmu-ilmu sosial istilah kebudayaan sesungguhnya
memiliki makna bervariasi yang sebagian diantaranya bersumber dari keragaman
model yang mencoba menjelaskan hubungan antara individu, masyarakat, dan
kebudayaan.
12. Setiap individu menjalankan kegiatan dan menganut
keyakinannya sesuai dengan warisan sosial atau kebudayaannya. Hal ini bukan
semata-mata karena adanya sanksi tersebut, atau karena mereka merasa menemukan
unsur-unsur motivasional dan emosional yang memuaskan dengan menekuni
kegiatan-kegiatan dan keyakinan cultural tersebut.
13. Dalam rumusan ini , istilah warisan sosial disamakan
dengan istilah kebudayaan. Lebih jauh, model tersebut menyatakan bahwa
kebudayaan atau warisan sosial lebih adaptif baik secara sosial maupun
individual, mudah dipelajari, mampu bertahan dalam waktu lama, normative dan
mampu menimbulkan motivasi. Namun tinjauan empiris terhadapnya memunculkan
definisi terbaru tentang kebudayaan seperti yang diberikan EB
Taylor, “Kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adab, serta kemampuan dan
kebisaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat”
14. Kebanyakan ilmuwan sosial membatasi definisi kebudayaan
sehingga hanya mencakup aspek tertentu dari warisan sosial. Biasanya pengertian
kebudayaan dibatasi pada warisan sosial yang bersifat mental atau non fisik.
Sedangkan aspek fisik dan artefak sengaja disisihkan. Hanya saja definisi yang
terlanjur berkembang adalah definisi sebelumnya dimana kebudayaan diartikan
bukan sekedar istilah deskriptif bagi sekumpulan gagasan, tindakan dan obyek,
melainkan juga merujuk pada entitas-entitas mentalyang menjadi pijakan tindakan
dan munculnya obyek tertentu.
15. Consensus yang kini dianut oleh para ilmuwan sosial masih
menyisihkan aspek emosional dan motivasional dari istilah kebudayaan, dan
mereka tetap terfokus maknanya sebagai himpunan pengetahuan, pemahaman atau
proposisi. Namun mereka mengakui bahwa, sebagian proposisikultural
membangkitkan emosi dan motivasi yang kuat. Dalam kasus ini proposisi tersebut
dikatakan telah terinternalisasi.
16. Sebagian ilmuwan sosial bahkan berusaha membatasi lagi
pengertian istilah kebudayaan tersebut hingga hanya “mencakup bagian-bagian
warisan sosial yang melibatkan representasi atas hal-hal yang dianggap penting,
tidak termasuk norma-norma atau pengethauan procedural mengenai bagaimana
sesuatu harus dikerjakan” (Schneider, 1968). Sementara itu ada pula yang
membatasi pegertian kebudayaan sebagai makna-makna simbolik yang mengandung
muatan representasi dan mengkomunikasikannya dengan peristiwa nyata. Geertz
menggunakan makna ini secara eksklusif sehingga ia tidak saja mengesampingkan
aspek-aspek afektif, motivasional, dan normative dari warisan sosial namun juga
mempermasalahkan penerapan makna kebudayaan dalam individu. Menurutnya,
“kebudayaan hanya berkaitan dengan makna-makna public yang terus berlaku
meskipun berada diluar jangkauan pengetahuan individu ; contohnya mungkin adala
lajabar yang dianggap selalu benar dan berlaku, meski sedikit saja orang yang
menguasainya”.
17. Perselisihan mengenai definisi kebudayaan itu mengandung
argumen-argumen implisit tentang sebab-sebab atau asal mula warisan sosial.
Misalnya saja ada kontroversi mengenai koheren atau tidaknya kebudayaan itu
sehingga lebih lanjut kita dapat mempertanyakan sifat alamiahnya. Disisi lain
para ilmuwan sosial memendang keragaman dan kontradiksi di seputar pengertian
atau definisi kebudayaan itu sebagai sesuatu yang wajar. Meskipun hamper setiap
elemen kebudayaan dapat ditemukan pada hubungan-hubungan natar elemen seperti
yang ditunjukkan oleh Malinowski dalam Argonauts of the Western Pacifis (1922).
Tidak banyak bukti yang mendukung dugaan akan adanya pola tunggal hubungan
tersebut seperti yang dikemukakan oleh Ruth Benedict dalam bukunya Pattern of
Culture (1934).
18. Berbagai persoalan yang melingkupi upaya intergrasi
definisi-definisi kebudayaan terkait dengan masalah lain, yakni apakan
kebudayaan itu merupakan suatu entitas padu atau tidak. Jika kebudayaan
dipandang sebagai suatu kumpulan elemen yang tidak memebentuk kesatuan koheren,
maka yang harus diperhitungkan adalah fakta bahwa warisan sosial
senantiasa melebur dalam suatu masyarakat. Sebaliknya jika kita menganggap
kebudayaan itu sebagai suatu kesatuan koheren, maka kumpulan elemen-elemennya
bisa dipisahkan dan dibedakan satu sama lain.
19. Kerancuan tersebut lebih jauh membangkitkan minat untuk
menelaah koherensi dan integrasi kebudayaan, mengingat dalam kenyataannya
pengetahuan anggota masyarakattentang kebudayaan mereka tidaklah sama. Hanya
saja tidak ada metodeyang telah terbukti handal untuk mengukur sejauh mana
koherensi dan integrasi sebuah kebudayaan. Bahkan muncul bukti-bukti yang
menunjukkan bahwa elemen-elemen budaya cenderung dapat digolongkan menjadi dua
bagian besar. Pertama adalah sejumlah kecil elemen yang hampir dipunyai
oleh semua anggota masyarakat sehingga diantara mereka dapat tercipta suatu
hubungan yang saling pengertian. (misalnya lampu merah berarti tanda
berhenti), sedangkan yang kedua adalah elemen-elemenkultural yang hanya
diketahui oleh sebagian anggota masyarakat yang menyandang status sosial
tertentu.(misalnya, pelanggaran ketentuan kontrak tidak bisa diterima).
20. Dibalik kerancuan definisi ini terdapat masalah-masalah
penting lainnya yang juga harus dipecahkan. Keragaman definisi kebudayaan itu
sendiri dapat dipahami sebagai giatnya upaya mengungkap hubungan kausalitas
antara berbagai elemen warisan sosial. Sebagai contoh , dibalik pembatasan
definisi kebudayaan pada aspek-aspek presentasional dari warisan sosial itu
terletak hipotesis yang menyatakan bahwa norma-norma, reaksi emosional,
motivasi dan sebagainya sangat ditentukan oleh kesepakatan awal tentang
keberadaan, hakekat dan label atas sesuatu hal. Misalnya saja norma kebersamaan
dan perasaan terikat dalam kekerabatan hanya akan tercipta jika ada system
kategori yang membedakan kerabat dan non kerabat. Demikian pula definisi
cultural kerabat sebagai ‘orang-orang yang memiliki hubungan darah’
mengisyaraktkan adanya kesamaan identitas yang memudahkan pembedaannya. Jika
representasi cultural memang memiliki hubugan kausalitas dengan norma-norma,
sentiment dan motif, maka pendefinisian kebudayaan sebagai representasi telah
memusatkan perhatioan pada apa yang paling penting. Hanya saja keuntungan dari
focus yang tajam itu dipunahkan oleh ketergantungan definisi itu terhadap
asumsi-asumsi yang melandasinya, yang acap kali kelewat sederhana.
Komponen utama kebudayaan :
· Individu
· Masyarakat
· alam
Dari catatan Supartono, 1992, terdapat 170 definisi
kebudayaan. Catatan terakhir Rafael Raga Manan ada 300 buah, beberapa
diantaranya :
· Ki Hajar
Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap
dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup
manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
· Koentjaraningrat
Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang
harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
· Rafael Raga
Manan
Kebudayaan adalah cara khas manusia beradaptasi dengan
lingkungannya, yakni cara manusia membangun alam guna memenuhi
keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya, yang dilihat sebagai proses
humanisasi.Fungsi kebudayaan
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti kekuatan alam, maupun yang bersumber dari persaingan manusia itu sendiri untuk mempertahankan kehidupannya. Manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan baik dibidang materiil maupun spiritual. Kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas, untuk sebagian besar dipenuhi oelh kebudayaan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat menghasikan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama melindungi masyarakat terhadap lingkungan. Pada masyarakat yang taraf kebudayaannya lebih tinggi, teknologi memungkinkan untuk pemanfaatan hasil alam bahkan munghkin untuk menguasai alam. Di sisi lain karsa masyarakat mewujudkan norma dan nilai-nilai sosial yang sangat perlu untuk mengadakan tata tertib dalam pergaulan masyarakatnya.
Kebudayaan berguna bagi manusia untuk melindungi diriterhadap alam, mengatur hubungan antar manusia, dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia. Kebudayaan akan mendasari, mendukung, dan mengisi masyarakat dengan nilai-nilai hidup untuk dapat bertahan, menggerakkan serta membawa masyarakat kepada taraf hidup tertentu yaitu hidup yang lebih baik, manusiawi, dan berperi-kemanusiaan.
2.1 Jenis dan Ragam Kebudayaan di Masyarakat
Mohammad Yusuf Melatoa dalam Ensiklopedia Suku Bangsa Di Indonesia menyatakan Indonesia terdiri dari 500 etnis suku bangsa yang tinggal di lebih dari 17.000 pulau besar dan kecil. Mereka masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda dengan yang lainnya. Perbedaan itu dalam kita lihat dengan menelaah unsur-unsur kebudayaan seperti dibawah ini.
Unsur-unsur kebudayaan menurut C Kluckhohn dalam bukunya Universal Categories of Culture meliputi Cultural universals yaitu:
Peralatan dan perlengkapan hidup ( pakaian, perumahan, alat-alat produksi, transportasi)
1. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
(pertanian, peternakan, sistem produksi, distribusi )
2. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem
hukum, perkawinan)3. Bahasa (lisan maupun tertulis)
4. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dll)
5. Sistem pengetahuan
6. Religi (system kepercayaan)
Cultural universals tersebut dapat dijabarkan lagi kedalam unsure-unsur yang lebih kecil. Ralph Linton menyebutnya kegiatan-kegiatan kebudayaan atau cultural activity.Sebagai contoh cultural universals pencaharian hidup dan ekonomi antara lain mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian, peternakan, system produksi, dll. Kesenian misalnya meliputi kegiatan seni tari, seni rupa dll. Selanjutnya Ralph Linton merinci kegiatan-kegiatan kebudayaan tersebut menjadi unsure-unsur yang lebih kecil lagi yang disebutnya trait-complex. Misalnya kegiatan pertanian menetap meliputi unsure-unsur irigasi, sistem pengolahan tanah dengan bajak, system hak milik atas tanah, dan sebagainya. Selanjutnya trait complex mengolah tanah dengan bajak akan dapat dipecah ke dalam unsure yang lebih kecil umpamanya hewan-hewan yang menarik bajak, teknik pengendalian bajak, dan sebagainya.
Akhirnya sebagai unsur kebudayaan yang terkecil membentuk trait adalah items. Bila diambil contoh alat bajak terdiri dari gabungan alat-alat yang lebih kecil yang dapat dilepaskan, tetapi pada hakekatnya merupakan satu kesatuan. Apabila salah satu bagian bajak tersebut dihilangkan, maka tak dapat menjalankan fungsinya sebagai bajak.
Ciri Kebudayaan :
· Bersifat
menyeluruh
· Berkembang
dalam ruang / bidang geografis tertentu
· Berpusat pada
perwujudan nilai-nilai tertentu
Wujud kebudayaan
· Ide : tingkah
laku dalam tata hidup
· Produk :
sebagai ekspresi pribadi
· Sarana hidup
· Nilai dalam
bentuk lahir
Sifat kebudayaan
· Beraneka ragam
· Diteruskan dan
diajarkan
· Dapat
dijabarkan :
– Sosiologi : manusia sebagai pembentuk kebudayaan
· Berstruktur
terbagi atas item-item
· Mempunyai nilai
· Statis dan
dinamis
· Terbagi pada
bidang dan aspek
–Psikologi:–Biologi:
Fungsi Akal Dan Budi Manusia Dalam Pengembangan Budaya
Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki manusia. Berpikir adalah perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi akal adalah untuk berfikir. Kemampuan berfikir manusia mempunyai fungsi mengingat kembali apa yang telah diketahui sebagai tugas dasarnya untuk memecahkan masalah dan akhirnya membentuk tingkah laku.
Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan. Budi diartikan sebagai batin manusia, panduan akal dan perasaan yang dapat menimbang baik buruk segala sesuatu.
Jadi jelas bahwa fungsi akal dan budi manusia adalah menunjukkan martabat manusia dan kemanusiaan sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi di alam raya ini.
Kegiatan-kegiatan yang dipelajari itu merupakan salah satu bagian dari kebudayaan masyarakat secara keseluruhan. Didalamnya juga termasuk artefak dan berbagai kontruksi proporsi kompleks yang terekspresikan dalam system symbol yang kemudian terhimpun dalam bahasa. Melalui symbol-simbol itulah tercipta keragaman entitas yang sangat kaya yang kemudian disebut sebagai obyek konstruksi cultural sepoerti uang, system kenegaran, pernikahan, permainan, hukum, dan sebagainya, yang keberadaannya sangat ditentukan oleh kepatuhan terhadap system aturan yang membentuknya. System gagasan dan simbolik warisan sosial itu sangatlah penting karena kegiatan-kegiatan adaptif manusia sedemikian kompleks dan beragam sehingga mereka tidak bisa mempelajari semuanya sendiri sejak awal. Serta manusia juga memiliki kemampuan daya sebagai berikut :
· Akal,
intelegensia dan intuisi
Dengan kadar intelegensia yang dimiliki manusia mampu belajar sehingga
menjadi cerdas, memiliki pengetahuan dan mampu menciptakan teknologi. Intuisi
menurut Supartono sering setengah disadari, tanpa diikuti proses berfikir
cermat, namun bisa menuntun pada suatu keyakinan.
· Perasaan dan
emosi
Perasaan adalah kemampuan psikis yang dimiliki seseorang, baik yang berasal
dari rangsangan di dalam atau diluar dirinya. Emosi adalah rasa hati, sering
berbentuk perasaan yang kuat, yang dapat menguasai seseorang, tetapi tidak
berlangsung lama
· Kemauan
Kemauan adalah keinginan, kehendak untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Kemauan dalam arti positif adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan
hidup yang dikendalikan oleh akal budi.
· Fantasi
Fantasi adalah paduan unsur pemikiran dan perasaan yang ada pada manusia untuk
menciptakan kreasi baru yang dapat dinikmati.
· Perilaku
Perilaku adalah tabiat atau kelakuan, merupakan jati diri seseorang yang
berasal dari lahir sebagai factor keturunan yang kemudian diwarnai oleh factor
lingkungannya.Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia sendiri adalah produk kebudayaan. Peter L Berger menyebutnya sebagai dialektika fundamental yang terdiri dari tiga tahap yaitu :
· Tahap
eksternalisasi, yaitu proses pencurahan diri manusia secara terus menerus
kedalam dunia melalui aktifitas fisik dan mental
· Tahap
obyektifitas, yaitu tahap aktifitas manusia menghasilkan realita obyektif,
yang berada diluar diri manusia
· Tahap internalisasi,
yaitu tahap dimana realitas obyektif hasil ciptaan manusia dicerap oleh manusia
kembali.
Manusia sebagai makhluk budaya adalah pencipta kebudayaan. Kebudayaan adalah
ekspresi eksistensi manusia didunia.2.2 Memperlakukan manusia melalui pemahaman terhadap konsep budaya dasar
Berbagai cara untuk memanusiakan manusia :
Keadilan
Keadilan adalah salah satu moral dasar bagi kehidupan manusia. Keadilan mengacui pada suatu tindakan baik yang mesti dilakukan oleh setiap manusia.
Penderitaan
Penderitaan adalah teman paling setia kemanusiaan. Ini melengkapi cirri paradoksal yang menandai eksistensi manusia didunia.
Cintakasih
Cintakasih adalah perasaan suka kepada seseorang yang disertai belas kasihan. Cinta merupakan sikap dasar ideal yang memungkinkan dimensi sosial manusi menemukan bentuknya yang khas manusiawi
Tanggungjawab
Tanggungjawab adalah kwajiban melakukan tugas tertentu yang dasarnya adalah hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk yang mau menjadi baik dan memperoleh kebahagiaan.
Pengabdian
Pengabdian diartikan sebagai perihal memperhamba diri kepada tugas-tugas yang dianggap mulia
Pandangan hidup
Pandangan hidup berkenaan dengan eksistensi manusia didunia dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan sesame dan dengan alam tempat kita berdiam.
Keindahan
Eksistensi manusia didunia diliputi dan digairahkan oleh keindahan. Manusia tidak hanya penerima pasif tetapi juga pencipta keindahan bagi kehidupan.
Kegelisahan
Kegelisahan merupakan gambaran keadaan seseorang yang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir tidak tenang dalam tingkah laku, dan merupakan salah satu ekspresi kecemasan.
Proses dan Perubahan Kebudayaan
Proses pembudayaan adalah tindakan yang menimbulkan dan menjadikan sesuatu lebih bermakna untuk kemanusiaan. Proses tersebut diantaranya :
a. Internalisasi
Merupakan proses pencerapan realitas obyektif dalam kehidupan manusia.
b. Sosialisasi
Proses interaksi terus menerus yang memungkinkan manusia memperoleh identitas
diri serta ketrampilan-ketrampiulan sosial. Dalam keseharian sosialisasi bisa
dikatakan sebagai proses menjelaskan sesuatu kepada anggota masyarakat agar
mengetahui adanya suatu konsep, kebijakan, suatu peraturan yang menyangkut hak
dan kwajiban mereka.c. Enkulturasi
Enkulturasi adalah pencemplungan seseorang kedalam suatu lingkungan kebudayaan, dimana desain khusus untuk kehidupan kelihatan sebagai sesuatu yang alamiah belaka.
d. Difusi
Meleburnya suatu kebudayaan dengan kebudayaan lain sehingga menjadi satu kebudayaan.
e. Akulturasi
Akulturasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam percampuran itu masing-masing unsurnya masih kelihatan.
f. Asimilasi
Asimilasi adalah proses peleburan dari kebudayaan satu ke kebudayaan lain.
Perubahan sosial dan kebudayaan merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suataau masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan, perubahan bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang cepat.
Perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan, lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan seterusnya. Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat, maka banyak sarjana sosiologi modern yang mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih penting dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang diusahakan oleh banyak masyarakat dari Negara yang kemerdekaan politiknya setelah perang dunia kedua.
Faktor-faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan
a. faktor intern
¯ Bertambah atau berkurangnya penduduk
¯ Penemuan-penemuan baru (inovation – discoveri [gagasan] – invention [diterapkan dalam masyarakat]
¯ Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat (konflik)
¯ Pemberontakan / revolusi
b. faktor ekstern
¯ Perubahan lingkungan fisik manusia ( bencana alam )
¯ Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
¯ Peperangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan sosial :
Faktor-faktor yang mendorong :
· Kontak dengan
kebudayaan lain
· Sistem
pendidikan yang maju
· Sikap menghargai
hasil karya orang lain dan keinginan untuk maju
· Toleransi
terhadap perbuatan menyimpang
· Sistem lapisan
masyarakat yang terbuka
· Penduduk yang
heterogen
· Ketidakpuasan
masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
· Orientasi ke
depan
· Nilai
meningkatkan taraf hidup
Faktor-faktor yang menghambat :
· Kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain
· Perkembangan
ilmu pengetahuan yang lambat
· Sikap
masyarakat yang tradisional
o Adanya kepentingan-kepentingan yang
telah tertanam dengan kuat (vested Interest)
o Rasa takut terjadinya kegoyahan dalam
integrasi kebudayaan
o Prasangka terhadap hal baru
o Hambatan ideologis
o Kebiasaan
o Sikap pasrah
· Tantangan
Kebudayaan
· Masyarakat kita
yang berbudaya akan beruntung apabila mengenal dan akrab dengan beberapa
kebudayaan barat. Sama dengan orang barat yang mengenal dan mencintai
kebudayaan-kebudayaan Timur. Pertemuan dengan kebudayaan lain selalu memperkaya
kita sendiri. Mengagumi karya karya seni Italia, atau menelusuri filsafat
Perancis bagi orang timur pasti sangat rewarding. Yang pasti menarik,
pelancongan ke dalam kebudayaan lain tidak cenderung memiskinkan persepsi
tentang kebudayaan sendiri, melainkan memperkaya.
· Kebudayaan yang
sungguh-sungguh mengancam kita adalah kebudayaan modern tiruan. Dia mengancam
karena tidak sejati, tidak substansial, semu, dan ersatz. Kebudayaan itu
membuat kita menjadi manusia plastic, manusia tanpa kepribadian, manusia
terasing, manusia kosong, manusia latah.[15]
· Kebudayaan
tiruan itu mempunyai daya tarik luarbiasa sehingga mampu menyedot pandangan
kita tentang nilai, dasar harga diri, dan status. Ia menawarkan kemewahan,
kepenuhan hidup, kemantapan diri, asal kita mau berpikir sendiri, dan berhenti
membuat penilaian sendiri. Kebudayaan yang dikatakan modern itu membuat kita
lepas dari kebudayaan tradisional kita sendiri, dan sekaligus tidak menyentuh
kebudayaan teknologis modern yang sesungguhnya. Akhirnya kita hanya seolah-olah
menjadi manusia modern.
BAB III
PENUTUP
Kebudayaan adalah salah satu istilah teoritis dalam ilmu-ilmu sosial. Secara umum, kebudayaan diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dari pembahasan diatas kami dapat simpulkan bahwa manusia berhubungan erat dengan kebudayaan yang ada pada lingkungan sekitarnya. Karena kebudayaan tersebut merupakan cara beradaptasi untuk mengatur hubungan antar manusia sebagai wadah masyarakat menuju taraf hidup tertentu.
Kebudayaan berpengaruh dalam membentuk pribadi seseorang sehingga mengharuskan manusia untuk mengikuti norma-norma yang ada pada budaya tersebut.
Dengan demikian, budaya patokan cara hidup manusia di tempat dia berada. Selain itu dalam kebudayaan mengajarkan tentang keimanan
Saran
Kita sebagai mahluk berbudaya semestinya melestarikan budaya yang kita punya, jangan sampai budaya yang kita punya tidak kita lestarikan dan sampai punah. Karena siapa lagi jika bukan kita penerus bangsa yang melestarikan?
Kita lestarikan baik-baik budaya yang telah kita punya agar tidak diakui oleh bangsa lain.
Sumber : Wordpress.com, Google.com ,Blogger.com.
www.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar